Angin Sepi Duka Nestapa...

Dikala aku dalam kebuntuan malam,
menjalani hari2 ku yang kelam,
dikala resah duka nestapa mendatang,
melalui hari2 yang agak suram,
melayari bahtera yang kian tenggelam,
menghemburkan segala kepahitan,
dikala kasih dan sayang yang berlalu pergi,
membuatkan aku terus tidak berdaya berdiri dengan sendirinya
perasaan yang rupanya sudah lama pudar,
akan tetapi ia tetap bernyawa walau hanya dengan angin yang berlalu pergi,
coretan segala rasa,
punah segala harapan yang tinggi menggunung,
aliran yang dahulu deras akan tetapi disekat oleh anasir ketidakpastian
keghairahan mencari arti cinta suci,
beraraknya awan2 kepiluan dalam hati,
mencari arti kehidupan yang hakiki,
akan tetapi, ditikam oleh kata2 yang halus dari seninya,
sakitnya tiada derita,
matinya tiada kuburnya,
tangisan tanpa air matanya,
bayang2 yang tiada rupanya.
terkaku aku dibuai mimpi indah semalam,
jahilnya diri mengorak batinnya cinta
pertemuan yang hanya seketika,
kasih yang tiada noktahnya.
baiknya hanya seketika,
dikala hitamnya tersimpan segala duka,
dikala jasadku terpaku oleh tohmahan kata2 cinta.
rupa2nya, aku dibuai mimpi yang hanya sekadar fantasi...

maka sahabat yang baik pula datang dan menggenggam tangan ini agar aku tidak terus terjatuh...

thanks to Firdaus Hamzah for lend me your shoulder to cry on.
thank pal!! really appreciate it.
I'm dying...
I'm lost...
I' have nothing at all now
Only breath for the last chance on the air...